Jakarta, 25 September 2025 – BINUS University melalui Program Studi Primary Teacher Education (PGSD) kembali memperkuat komitmennya dalam melahirkan pendidik masa depan yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat global. Hal ini diwujudkan dalam penyelenggaraan EduTalks 2025: Shaping Future Educators, Inspiring Global Impact yang digelar di Auditorium BINUS @Kemanggisan Anggrek Campus, sekaligus menjadi momentum peluncuran beasiswa penuh 100% bagi mahasiswa PGSD.

Dekan Faculty of Humanities BINUS University, Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si., menegaskan bahwa PGSD merupakan bagian penting dari visi besar BINUS dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan. Menurutnya, lulusan PGSD BINUS tidak hanya siap menjadi guru di ruang kelas, tetapi juga memiliki koneksi luas dalam jaringan global employability. “Melalui beasiswa penuh ini, kami ingin membuka kesempatan bagi generasi muda untuk menjadi pendidik berstandar internasional sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Head of Program PGSD BINUS University, Wahyu Setioko, S.Si., M.A., Ph.D., menekankan bahwa program ini tidak hanya mencetak guru sekolah dasar, tetapi juga pendidik profesional yang mampu berkiprah di ekosistem pendidikan yang lebih luas, termasuk sekolah internasional dan perusahaan teknologi pendidikan. Kurikulum PGSD BINUS didesain dengan pendekatan multidisiplin, penggunaan teknologi, serta sekitar 30% pembelajaran menggunakan bahasa Inggris. “Beasiswa penuh ini diberikan hingga lulus empat tahun dengan syarat IPK minimal 3,0. Kami mencari generasi muda yang berkomitmen, bersemangat, dan siap menjadi role model pendidikan global,” jelasnya.

Dalam sesi talkshow, Marc Irawan, CEO CoLearn, menyampaikan bahwa perkembangan teknologi pendidikan akan mengubah peran guru menjadi fasilitator pembelajaran yang personal, interaktif, dan berbasis data. Lulusan PGSD, katanya, tidak hanya dapat mengajar di sekolah, tetapi juga berkarier sebagai kreator konten pendidikan, konsultan pendidikan, hingga spesialis produk di perusahaan EdTech. Evi Trisna, Advisor Indonesia Mengajar, menambahkan bahwa guru Indonesia memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan zaman, dengan catatan tetap berinovasi dan berakar pada nilai-nilai lokal.

Kisah inspiratif juga datang dari Lorensia Ria Audini, alumni PGSD BINUS University yang kini menjadi guru di Global Prestasi School dengan kurikulum Cambridge. Ia menyampaikan bahwa pengalaman belajar di PGSD BINUS membekalinya dengan metodologi mengajar, kompetensi global, kurikulum internasional, serta keterampilan komunikasi lintas budaya. Menurutnya, beasiswa penuh yang kini dibuka akan menjadi jalan bagi lebih banyak generasi muda untuk meniti karier serupa.

Acara EduTalks 2025 berlangsung semarak dengan talkshow interaktif, trial class, penampilan drama musikal mahasiswa PGSD, serta hiburan dari Binusfluencer Nadine Abigail dan Charisa Faith. EduTalks menjadi wadah pertukaran gagasan sekaligus pernyataan visi BINUS untuk terus melahirkan pendidik modern yang relevan dengan kebutuhan global.

Dengan inisiatif ini, BINUS University mempertegas perannya dalam Fostering and Empowering the Society melalui pendidikan yang berkualitas, modern, dan berdampak luas. Program PGSD BINUS mengundang generasi muda Indonesia untuk meraih beasiswa penuh dan membuka jalan menuju karier global di dunia pendidikan.