Dalam konteks pengembangan pribadi, digitalisasi pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam mempercepat proses adaptasi, memperluas akses terhadap sumber belajar, serta meningkatkan kompetensi individu dalam menghadapi berbagai tantangan baru (Hager, 1998). Transformasi digital memungkinkan individu untuk belajar secara fleksibel, kapan saja dan di mana saja, dengan beragam sumber dan format yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing. Hal ini menjadikan pembelajaran sebagai proses yang lebih kontekstual, relevan, dan bermakna dalam mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional.

Kerangka kerja dalam penelitian ini menekankan bagaimana integrasi teknologi dalam pembelajaran dapat diterapkan secara optimal untuk mendukung pengembangan diri secara berkelanjutan. Dalam pendekatan ini, pengalaman belajar sebelumnya tidak hanya dilihat sebagai hasil akhir, melainkan sebagai fondasi untuk pembelajaran baru yang lebih adaptif dan aplikatif. Pembelajaran digital yang menggabungkan konsep experiential learning (pembelajaran berbasis pengalaman) dan personalized learning pathways (jalur pembelajaran yang dipersonalisasi) memberikan dasar yang kokoh untuk meningkatkan performa individu di berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja, pendidikan, dan pengembangan sosial (Kolb, 2014).

Beberapa studi terdahulu telah mengeksplorasi aplikasi pembelajaran berbasis teknologi sebagai sarana untuk mendorong pengembangan diri peserta secara holistik (Cope & Watts, 2000). Salah satu implementasi konkret dapat ditemukan dalam platform Beedik Binus, yang dirancang untuk memfasilitasi pengakuan pembelajaran berbasis pengalaman. Melalui Beedik, peserta dapat meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai aktivitas yang dilakukan dalam komunitas, yang kemudian dikaitkan dengan pencapaian pembelajaran yang telah ditetapkan dalam sistem. Dengan pendekatan ini, proses belajar menjadi lebih terstruktur, terdokumentasi, dan dapat divalidasi, sehingga memperkuat makna dari pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) dalam era digital.

Referensi

Cope, J., & Watts, G. (2000). Learning by doing–an exploration of experience, critical incidents and reflection in entrepreneurial learning. International Journal of Entrepreneurial Behavior \& Research, 6(3), 104–124.

Hager, P. (1998). Recognition of informal learning: challenges and issues. Journal of Vocational Education and Training, 50(4), 521–535. https://doi.org/10.1080/13636829800200064

Kolb, D. A. (2014). Experiential learning: Experience as the source of learning and development. FT press.