Asesmen Literasi dan Numerasi
Wabah pandemic Covid-19 telah mengubah seluruh aspek kehidupan. Agar bertahan, maka semua bidang harus melakukan transformasi dengan memikirkan elemen kunci dan memanfaatkan penggunaan teknologi untuk menjalankan proses bisnisnya (Dwivedi et al., 2020). Demikian halnya dengan dunia pendidikan. Siswa yang dihadapkan pada proses pembelajaran jarak jauh dengan segala keterbatasannya memerlukan berbagai langkah tindak lanjut untuk tetap menjaga capaian pembelajaran yang berkualitas (Chen et al., 2020).
Kebijakan “Merdeka Belajar” menjadi terobosan baru bagi Pendidikan di Indonesia. Merdeka belajar memungkinkan siswa berekspolarasi pengalaman dalam menemukan pengetahuan dari berbagai sumber dan berbagai media antara lain blog, website, youtube, bahkan dapat langsung berinteraksi baik langsung maupun tidak langsung dengan ahli di dalam maupun luar negeri. Wawasan siswa tidak terbatas kepada yang dipelajari sehingga menuntut perlunya kecakapan literasi dan numerasi. Oleh karena itu paparan kebijakan Merdeka Belajar perlu dieksplorasi secara komprehensif terutama terkait asesmen kecakapan siswa yaitu literasi dan numerasi (Kemendikbud, 2019) .
Dua kompetensi ini dianggap penting karena sifatnya general dan mendasar. Literasi berkaitan dengan kemampuan bernalar dalam memahami menggunakan bahasa secara akurat (Smith et al., 2013). Numerasi adalah kemampuan bernalar menggunakan matematika (Frigo et al., 2003). Asesmen perlu dilakukan tidak hanya untuk menganalisa kompetensi berpikir siswa tapi juga berbagai hal yang berkaitan. Tujuan akhir asesmen adalah meningkatkan engagement siswa dalam pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) (Federici et al., 2016).
References
Chen, T., Peng, L., Jing, B., Wu, C., Yang, J., & Cong, G. (2020). The impact of the COVID-19 pandemic on user experience with online education platforms in China. Sustainability (Switzerland), 12(18). https://doi.org/10.3390/SU12187329
Dwivedi, Y. K., Hughes, D. L., Coombs, C., Constantiou, I., Duan, Y., Edwards, J. S., Gupta, B., Lal, B., Misra, S., Prashant, P., & others. (2020). Impact of COVID-19 pandemic on information management research and practice: Transforming education, work and life. International Journal of Information Management, 55, 102211.
Federici, R. A., Caspersen, J., & Wendelborg, C. (2016). Students’ Perceptions of Teacher Support, Numeracy, and Assessment for Learning: Relations with Motivational Responses and Mastery Experiences. International Education Studies, 9(10), 1. https://doi.org/10.5539/ies.v9n10p1
Frigo, T., Corrigan, M., Adams, I., Hughes, P., Stephens, M., & Woods, D. (2003). Supporting English Literacy and Numeracy Learning for Indigenous Students in the Early Years. ACER Research Monograph 57. ACER Press (Australian Council for Educational Research); 80pp. Dec 2003., 80.
Kemendikbud. (2019). Mendikbud Tetapkan Empat Pokok Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar.” Biro Komunikasi Dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/mendikbud-tetapkan-empat-pokok-kebijakan-pendidikan-merdeka-belajar
Lindberg, E., Bohman, H., & Hultén, P. (2017). Methods to enhance students’ entrepreneurial mindset: a Swedish example. European Journal of Training and Development, 41(5), 450–466. https://doi.org/10.1108/EJTD-10-2016-0078
Smith, C. D., Worsfold, K., Davies, L., Fisher, R., & McPhail, R. (2013). Assessment literacy and student learning: The case for explicitly developing students “assessment literacy.” Assessment and Evaluation in Higher Education, 38(1), 44–60. https://doi.org/10.1080/02602938.2011.598636