Entrepreneurship dianggap sebagai driving force untuk perkembangan ekonomi bangsa (Bhasin & Venkataramany, 2010; Edward et al., 2015; Yari, Toulabi, & Pourashraf, 2013). Oleh karena itu kajian tentang berbagai hal yang berpengaruh terhadap kewirausahaan penting untuk terns dilakukan karena berdampak pada peningkatan kapabilitas individu yang produktif (Vial, 2011). Indonesia memiliki kaum muda yang menggambarkan kekuatan usia produktif, sehingga memungkinkan munculnya kesempatan dan juga tantangan dalam berwirausaha. Praktek entrepreneurship menggambarkan potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh sumber daya manusia Indonesia.

Entrepreneurship menjadi konsep multifaceted karena bisa dipahami dari berbagai perspektif (Audretsch, Kuratko, & Link, 2015). Kekuatan ini dapat menghasilkan sebuah tingkat daya saing global yang didasari tingkatan pondasi ekonomi m ikro dan makro dalam membangun daya saing nasional (Cooney, 2012; Drucker, 1985; Gorman, Hanlon, & King, 1997). Secara eksternal, kebijakan terkait entrepreneurship berpengaruh pada upaya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhannya (Gupta, MacMillan, & Surie, 2004; Mirzanti, Simatupang, & Larso, 2015). Sedangkan secara internal, semangat dan pemahaman daya saing global perlu diintemalisasi oleh para entrepreneur. Semangat entrepreneurship terukur melalui sikap entrepreneur itu sendiri (Pawitan, Nawangpalupi, & Widyarini, 2017).

Metode Neuroresearch adalah salah satu model mixed methods yang terdiri satu rangkaian yang saling kait mengkait antara rangkaian metode penelitian Eksploratori, Eksplanatori, dan Konfirmatori. Metode Penelitian Neuroresearch mempunya 3 (tiga) jenis tahap penelitian yaitu: (a) Penelitian Eksploratori, (b) Penelitian Eksplanatori, dan (c) Penelitian Konfirmatori (Sasmoko, Indrianti, Karsidi, Wuisan, & Ruliana, 2018; Sasmoko & Ying, 2015). Penelitian Eksploratori adalah metode penelitian Neuroresearch dengan pendekatan kualitatif yang tugasnya membangun construct theoretical melalui metode content analysis yang antara lain dengan sistematic literature review dengan target menemukan construct yaitu Entrepreneurship Profiling, dimensi, dan indikatomya. Penelitian Eksplanatori adalah metode penelitian Neuroresearch dengan pendekatan kuantitatif yang tugasnya mengkalibrasi hasil construct dari variable Entrepreneurship Profiling kemudian mendalaminya melalui survei ke sampel. Penelitian Konfirmatori adalah metode penelitian Neuroresearch dengan pendekatan kuantitatif yang tugasnya mendalami hasil penelitian Eksplanatori melalui analisis berdasarkan perbedaan semua kategori latar belakang para entrepreneur.

Entrepreneurship Profiling dapat menjadi salah satu rujukan para pelaku entrepreneur untuk melakukan assessment diri sehingga dapat memperoleh gambaran profil yang tepat untuk menjadi entrepreneur yang sukses. Profiling ini diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan keberhasilan para pelaku entrepreneur secara khusus sehingga dapat bermanfaat dalam peningkatan perekonomian bangsa secara lebih luas.

Referensi

Audretsch, D. B., Kuratko, D. F., & Link, A. N. (2015). Making sense of the elusive paradigm of entrepreneurship. Small Business Economics, 45(A), 703-712.https://doi.org/10.1007/sl 1187-015-9663-z

Bhasin, B. B., & Venkataramany, S. (2010). Globalization of entrepreneurship: Policy considerations for SME development in Indonesia.

Cooney, T. M. (2012). Entrepreneurship Skills for Growth-Orientated Businesses. Denish Business Authority, (November), 23. Retrieved from http://www.oecd.org/cfe/leed/Cooney_entrepreneurship_skills_HGF.pdf

Drucker, P. F. (1985). Innovation and Entrepreneurship. Harper & Row, 54, 277. https://doi.Org/10.1023/B:BUSI.0000043501.13922.00

Edward, L., Kerr, S. P., Kerr, W. R., Link, C., Glaeser, E. L., Kerr, S. P., & Kerr, W. R. (2015). Entrepreneurship and Urban Growth: An Empirical Assessment with Historical Mines The Harvard community has made this article openly available. Please share how this access benefits you. Your story matters. Citation Accessed ( Article begins on next pa.

Gorman, G., Hanlon, D., & King, W. (1997). Some research perspectives on entrepreneurship education, enterprise education, and education for small business management: a ten-year literature review. International Small Business Journal, Jd(June).

Gupta, V., MacMillan, I. C., & Surie, G. (2004). Entrepreneurial leadership: Developing and measuring a cross-cultural construct. Journal of Business Venturing, 19(2), 241-260. https://doi.org/10.1016/S0883-9026(03)00040-5

Mirzanti, I. R., Simatupang, T. M ., & Larso, D. (2015). Mapping on entrepreneurship policy in Indonesia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 169, 346-353.

Pawitan, G., Nawangpalupi, C. B., & Widyarini, M. (2017). Understanding the relationship between entrepreneurial spirit and global competitiveness: Implications for Indonesia. International Journal of Business & Society, 18.

Sasmoko, Indrianti, Y., Karsidi, R., Wuisan, D., & Ruliana, P. (2018). Neuroresearch: Another form of mixed method. International Journal of Engineering and Technology (UAE), 7(2), 134-138. https://doi.org/10.14419/ijet.v7i2.10.10971

Sasmoko, & Ying, Y. (2015). Construct Validity in NeuroResearch. Advanced Science Letters, 21(1), 2438-2441. https://doi.Org/doi:10.1166/asl.2015.6301 Vial, V. (2011). Micro-entrepreneurship in a hostile environment: Evidence from Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies,
47(2), 233-262.https://doi.org/10.1080/00074918.2011.585952

Yari, A., Toulabi, Z., & Pourashraf, Y. (2013). Designing propensity to entrepreneurship paradigm in Ham universities (structural equation model approach ), 872-880.