Pengembangan perilaku ramah lingkungan (green behavior) dipilih sebagai konsep yang dikembangkan dalam ilmu pedagogi untuk menyiapkan para peserta didik mulai tingkat Sekolah Dasar untuk memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan hidup yang ramah lingkungan. Selama ini, pembelajaran IPS mengenai lingkungan hidup lebih banyak menekankan pada aspek menghapal dan mengingat (recall) mengenai nama-nama sumber daya alam, jenis tumbuhan, jenis makanan organik dan anorganik, serta masalah-masalah sosial yang timbul karena bencana alam.

Tujuan pembelajaran IPS pada dasarnya tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja, melainkan juga pembinaan peserta didik untuk mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai pengetahuan tersebut di tengah masyarakat. Nilai-nilai tersebut misalnya tenggang rasa, disiplin, ketaatan, keteraturan, kepedulian terhadap sesama dan keperdulian lingkungan. Selain itu tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik atau siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat (Sapriya, 2009). Hal tersebut sesuai dengan teori belajar sosial yang menekankan pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran. Vygotsky berpendapat “interaksi individu dengan lingkungan adalah faktor utama yang mendorong atau memicu perkembangan kognitif seseorang” (Vygotsky dalam depdiknas 2010). Pembelajaran telah diakui dapat memperkuat pendapat bahwa pengetahuan bukanlah suatu pendekatan mekanis, akan tetapi lebih bersifat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dengan melalui pendekatan lingkungan, hal ini merupakan suatu paradigma baru dalam psikologi pendidikan (Anni, 2007:6).

Implementasi kurikulum IPS seharusnya mengubah paradigma pembelajaran lama yang menekankan pada pengetahuan ke dalam paradigma baru yaitu pembelajaran untuk menunjang green behavior dalam masyarakat. Istilah green behavior banyak dikaji dari berbagai disiplin ilmu yang menghasilkan beberapa istilah seperti; go green, think green, green life, green school, green living, green city dan lain-lain. Green behavior akan terbentuk setelah para siswa atau masyarakat pembelajar memperoleh Pendidikan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya menjadikan diri mereka sebagai bagian dari alam. Pendidikan lingkungan dalam kurikulum di Indonesia sebenarnya telah terinternalisasi pada semua mata pelajaran di sekolah, termasuk IPS dengan tujuan untuk menangkal isu-isu lingkungan serta membekali para peserta didik terkait pengetahuan, sikap dan ketrampilan hidup ramah lingkungan. Dalam pandangan education for sustainable development (ESD) kehidupan umat manusia bisa terus berlangsung (sustainable) apabila mereka bisa menjaga kelestarian alam dengan cara melakukan tindakan-tindakan atau mengembangkan life-style yang tidak merusak alam. Pada pembelajaran IPS, green behavior Nampak dalam perilaku seperti menghemat penggunaan air, listrik, bahan bakar minyak, dan mengkonsumsi barang atau makanan yang tidak merusak lingkungan. Dalam melakukan mobilitas sehari-hari green behavior siswa akan nampak dalam hal seperti, memilih naik tangga dibandingkan naik lift, menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi, menggunakan sinar matahari sebagai pencahayaan ruangan, menghindari penggunaan barang-barang yang tidak ramah lingkungan, menggunakan barang-barang yang dapat didaur ulang, mengurangi dan menghindari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari dll.

Green Behaviour menjadi sangat penting untuk menunjang sustainable development di tengah-tengah perilaku masyarakat urban atau perkotaan di Indonesia yang penuh dengan persaingan, rakus akan lahan, individualistik, konsumtif pada barang yang tidak ramah lingkungan, konflik sosial dan meninggalkan kearifan lokal mengenai hidup selaras dengan alam (Nana Supriatna, 2017). Green behavior merupakan pendekatan yang relevan untuk diimplementasikan pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar untuk menunjang sustainable development dalam bidang pendidikan lingkungan sejak dini, green behavior merupakan salah satu pendekatan altenatif untuk mendidik para peserta didik dan komunitas belajar hidup lebih adil, selaras dengan alam dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang dianut masyarakat. Green behavior juga merupakan gerakan dalam membangun hubungan baru antara manusia dengan alam guna menunjang suistanable civilization dengan cara mengubah current human, social and environment relationship (Nana Supriatna, 2017).

 

Daftar Pustaka

Anni, C.T. (2007). Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Depdiknas. (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional.

Nana, Supriatna. (2017). Ecopedagogy: Membangun Kecerdasan Ekologis dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.