Oleh:
Ferry Doringin

Artikel ini bertujuan untuk memberikan sejumlah tips dan arahan terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tips ini terkait dengan cara memberi instruksi, menyampaikan materi, memberikan tugas pribadi dan kelompok, memberikan PR, dan terkait cara mengajukan pertanyaan.

Tips terkait pemberian instruksi

Arahan yang tidak terorganisir dan tidak sistematis biasanya menjadi sumber sikap cuek dan tidak peduli. Selain itu, bahasa tubuh berpengaruh sangat kuat terhadap perhatian siswa. Dengan itu, kita membangun sikap siswa yang responsif dan mau mendengarkan. Berbicara kepada siswa yang tidak mendengarkan bukan saja membuang waktu tetapi juga membangun sikap cuek.

Cara dan kebiasaan guru menentukan sikap siswa. Siswa yang mempelajari kebiasaan gurunya yang mengatakan hal penting hanya sekali cenderung mendengarkan dengan serius pada kesempatan pertama. Murid biasanya mau mendengarkan pesan yang relevan dengan kegiatan mereka (pesan jangan melebar). Arahan yang detil dan konkret akan diperhatikan dibandingkan arahan umum dan abstrak. Selain itu, perhatikan bahwa penjelasan yang menyentuh lebih dari satu indra (melihat, mendengarkan, merasakan, mencium, merasa) akan lebih mudah dipahami.

Tips terkait penyampaian materi

Instruksi jelas sejak awal bisa mendorong keterlibatan siswa. Berilah penjelasan yang terogranisir dan bervariasi. Kombinasikan penjelasan dengan tanda atau bahasa non-verbal. Ketika menjelaskan perhitungkan volume suara, ritme, penekanan, dan hal-hal lain yang mempermudah penangkapan. Siswa gampang memahami penyampaian pelajaran yang didukung teknologi.

Entertain tentu berbeda dengan mengajar. Namun, pelajaran akan kering bila hanya monolog dan tanpa variasi. Selipkan humor, dan variasi-variasi lainnya. Kontak mata mendorong perhatian. Menyebut nama siswa juga merupakan cara efektif untuk menarik perhatian. Hal-hal itu merupakan bagian dari pembelajaran aktif dan interaktif yang mendorong keterlibatan siswa. Selain itu, gunakan kata, ekspresi, formula, dan simbol yang gampang dipahami.

Poin-poin terkait belajar kelompok

Atur supaya semua anggota kelompok aktif bukan hanya beberapa yang terlibat. Kertas kerja yang sistematis (ada tahapannya) mendorong siswa fokus dan menyelesaikan semua tahap kerja serta mengintegrasikannya. Berilah penjelasan awal yang berlaku untuk semua, yang ditangkap semua, sehingga tidak ada interupsi ketika proses dimulai.

Berilah juga monitoring dan arahan selama proses. Siswa tidak tahu bagaimana menjadi pendengar aktif bila guru tidak memberi contoh lebih duu. Berilah feedback bersifat formatif untuk mendorong keterlibatan dan keseriusan siswa. Selain pendekatan kelompok, buatlah juga pendekatan individual dalam proses belajar kelompok itu. Guru perlu membuat poin-poin penutup dalam setiap proses.

Poin-poin terkait diskusi

Diskusi efektif tergantung pada instruksi yang jelas, dan prosedur yang baik. Siswa akan berbicara melebar jika topik itu tidak detil dan tujuan diskusi tidak dimengerti. Siswa akan fokus bila paham mengenai tujuan diskusi.

Siswa cenderung mengarahkan komentar atau pertanyaan ke guru. Aturlah tempat duduk agar siswa didorong untuk bicara dalam forum dengan petugas yang ada. Untuk meminimalisir interupsi, guru bisa menggunakan tanda yang mendorong fokus siswa kepada petugas dalam diskusi, tapi lebih baik jangan bicara. Sejak awal guru bisa memberi contoh bahwa dalam diskusi mereka mendasarkan pada komentar teman mereka sendiri.

Ketika mengajukan pertanyaan

Ketika mengajukan pertanyaan, berilah waktu jeda sejenak agar siswa bisa berpikir ketika pertanyaan dilemparkan. Siswa berksempatan mengorganisir pikiran dan jawaban mereka. Jawaban tertulis itu baik sekali: Siswa berkesempatan menulis jawaban mereka. Jawaban tertulis sangat efektif baik bagi guru maupun bagi murid. Jawaban tertulis membuat jawaban itu bisa dibaca lagi di depan kelas. Jawaban tertulis menghindari siswa ngelantur.

Jangan menunjuk siswa lebih dulu dan memberi jawaban. Hal itu membuat orang lain tidak berusaha mencari jawaban. Guru juga harus pintar mengatur giliran siswa yang bicara.Rumusan pertanyaan yang detil, terkait tema, dan terkait dengan konteks sangat penting.

Poin-poin terkait tugas pribadi

Jelaskan tugas secara jelas dan detil agar guru tidak diberondong dengan pertanyaan yang berulang-ulang. Hindari untuk berhenti dan menjelaskan kepada satu orang terlalu lama. Hindari proses yang membuat siswa tertentu mengerjakan tugas terlalu cepat. Buatlah langkah demi langkah agar proses pekerjaan siswa itu terstruktur. Buatlah proses tertentu yang mendorong guru atau siswa bisa saling membantu.