Oleh:
Ferry Doringin

Guru biasa disebut sebagai ujung tombak pendidikan atau ujung tombak pengembangan sekolah. Karena itu, guru yang unggul menjadi faktor yang sangat menentukan kemajuan sekolah. Berikut ini disebutkan mengenai karakteristik guru hebat yang diolah kembali dari materi futurelearn.com. Inilah inspirasi untuk para guru agar makin mampu membantu siswa mereka mengembangkan diri secara maksimal dan optimal.

  1. Guru yang hebat menjadikan semua topik menarik

Setiap guru mengalami bahwa ada materi pelajaran yang sulit tetapi juga ada materi yang gampang diajarkan; ada materi yang esensial tetapi ada juga materi yang tidak esensial. Guru perlu merancang kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga mampu menjadikan materi apa saja, bahkan yang kompleks sekalipun untuk menjadi materi yang gampang dipahami. Tantangan guru adalah membuat siswa bisa keluar dari zona nyaman dan tetap tertantang serta termotivasi untuk melakukan pembelajaran-pembelajaran di kelas. Siswa akan mampu melakukan pembelajaran yang maksimal bila dia mengalami bahwa pembelajaran itu menarik.

2. Guru itu hebat karena kreatif (runtuhkan rutinitas)

Rutinitas itu seringkali membosankan. Bersekolah merupakan aktivitas siswa setiap hari. Aktivitas ini begitu rutin dilakukan, melebihi banyak aktivitas lainnya. Bila tidak dirancang dengan kreatif, aktivitas rutin ini akan menjadi begitu membosankan. Kreativitas mendorong gairah, menarik perhatian siswa dan membangkitkan minat mereka.

3. Guru yang hebat melayani siswa secara individual

Mungkinkah guru melayani kelas klasikal secara individual? Maksudnya, bagaimana mengajar dalam kelas klasikal yang besar tetapi semua murid merasa disapa, diperhatikan, dan dilayani? Hal ini bukan hanya kemungkinan yang harus dicari, melainkan kebutuhan sehingga menjadi kewajiban. Setiap guru harus bisa melayani siswa secara personal sehingga tidak ada siswa yang tenggelam dan hilang dalam kelas yang besar, tidak ada siswa yang tidak terdeteksi kelebihan dan kekurangannya, tidak ada siswa yang kurang memperoleh kesempatan belajar dan berprestasi. Tugas utama guru seharusnya adalah menggali, menemukan, dan mengasah bakat dan kemampuan terbaik siswa.

4.  Guru yang hebat mengetahui cara menata tingkah laku anak

Setiap siswa memiliki karakternya sendiri sehingga guru menghadapi siswa dengan begitu banyak karakter. Guru tidak selalu mendapatkan siswa yang mampu mendengarkan dan patuh. Bisa saja siswa tidak disiplin, melanggar, bahkan menantang gurunya. Bisa saja guru lepas kontrol terhadap siswa yang tidak disiplin tersebut. Namun, guru yang hebat tahu bagaimana tetap mengontrol kelas, menghadapi karakter anak, tanpa membuat hal konyol yang bisa mempermalukan diri sendiri dan siswanya atau bahkan melukai hati siswanya.

5. Guru yang hebat adalah juga pembelajar

Pada jaman teknologi ini, siswa bisa memiliki banyak akses terhadap pengetahuan. Guru yang hebat tidak menutup diri dengan kemungkinan bahwa siswa bisa mengetahui lebih banyak daripada yang dimilikinya. Guru tidak boleh berhenti belajar dan mengupdate pengetahuannya. Guru juga malah mendorong pembelajaran terjadi secara interaktif dan tangkap begitu banyak ilmu dan informasi yang bisa saja datang dari siswanya.

6.  Guru yang hebat mengajar dalam konteks dengan contoh nyata

Seringkali guru mengajar dengan menggunakan buku pegangan tertentu. Jangan lupa untuk mengajarkan prinsip-prinsip tetapi berikan contoh nyata yang terkait dengan keseharian dan lingkungan siswa. Jangan pernah mengajarkan hanya teori tanpa contoh nyata dan jangan pernah memberikan contoh yang bukan berasal dari lingkungan siswa.

7. Guru yang hebat memiliki standard tinggi

Ada yang menyebutkan mengenai prinsip kerja dari layar LCD yang terpasang di atas. Ketika layar itu terbuka, maka layar itu ditarik ke bawah dan ke atas. Prinsip ini bisa diterapkan kepada siswa dimana standard yang tinggi akan menarik siswa untuk mengejar standard tersebut. Bila standard yang diberikan sangat rendah, siswa juga hanya akan mengejar pencapaian serendah itu. Tentu saja perlu diingat bahwa standard yang dipatok guru harus realistis. Namun, perlu ditata agar standard itu sungguh-sungguh bisa menantang siswa. Jangan biarkan siswa merasa tidak ada lagi tantangan.

8. Guru yang hebat bersikap supportive

Tantangan besar untuk guru dan orangtua adalah bersikap sabar dalam melayani pertanyaan dan komentar siswa. Adakah guru yang marah ketika siswa bertanya hal sepele? Adakah guru yang mengabaikan pertanyaan siswa? Guru yang hebat sungguh-sungguh berada di belakang siswa dan siap melayani proses belajar, proses ingin tahu, proses jatuh bangun yang dialami siswanya. Selalu menyiapkan diri untuk mendukung siswa.

9. Guru yang hebat memiliki kematangan emosi.

Anak dan remaja, terutama yang berusia 1 – 10 tahun, biasanya mengalami kondisi psikologis seperti kecemasan, depresi, dan bisa jatuh dalam penyimpangan tertentu. Guru yang hebat bisa mengontrol kelasnya, menata emosinya dan juga menata emosi siswanya. Sangat penting bahwa guru sungguh-sungguh dilengkapi dengan pemahaman mengenai psikologi pendidikan dan psikologi anak. Ada yang menganjurkan agar guru mempelajari teknik mindfulness.

10. Guru yang hebat memperjuangkan kesamaan hak siswa

Di banyak sudut dunia ini, orang-orang muda termarginalisasi dari kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang baik karena kemiskinan, atau cacat tertentu, atau masalah sosial lainnya. Hal ini bisa terbawa di kelas, yakni siswa mengalami hambatan tertentu entah karena kemiskinan, cacat atau karena masalah SARA, terhalang untuk belajar maksimal. Guru perlu mengembangkan metode belajar tertentu yang menjamin siswa bahwa siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh ilmu dan mengembangkan dirinya di sekolah. Banyak suara yang mengatakan bahwa guru cenderung memihak siswa yang ekonominya baik, atau prestasinya baik. Terkait dengan poin terakhir, harus disadari bersama bahwa sekolah cenderung memberi perhatian dan kesempatan hanya kepada siswa dengan prestasi baik. Lihat, siswa mana saja yang cenderung diberi kesempatan tampil, atau berlomba. Cari peluang agar semua siswa bisa unjuk diri dan unjuk kerja.*

(Diolah kembali dari artikel What Makes a Great Teacher yang dimuat di futurelearn.com)